Menemukan Makna Hidup dalam Teknik Kimia (2)

Di dalam ilmu Teknik Kimia, selain proses, kita akan menemukan satu keyword lagi, yaitu neraca (dalam bahasa Inggris istilah yang digunakan adalah balance)

Konsep neraca ini bersumber dari Hukum Kekekalan Massa serta Hukum Kekekalan Energi. Jika jumlah materi atau energi yang masuk ke sistem = jumlah materi atau energi yang keluar dari sistem, maka sistem berada dalam kondisi balance. Artinya, akumulasi massa atau energi di dalam sistem = nol atau dapat dikatakan tidak ada massa atau energi yang tertinggal di dalam sistem. Yang menarik, secara ideal, ternyata konsep neraca ini berlaku di dalam setiap proses yang terjadibaik pada saat reaksi maupun pada saat separasi (pemurnian) produk. Secara ideal, seharusnya tidak ada materi atau energi yang hilang dari sistem. Jika yang masuk sebanyak X, maka yang keluar juga harus sebanyak X. Secara ideal, proses tidak akan pernah melakukan ‘korupsi’.

The Law of Conservation of Mass and Energy
The Law of Conservation of Mass and Energy.

“Keseimbangan adalah kunci kehidupan.” Barangkali, ungkapan tersebut sudah tidak asing lagi bagi kita. Hidup akan terasa semakin hidup jika ada keseimbangan di dalamnya.

Ada masa-masa bekerja keras, ada masa-masa beristirahat.
Ada saatnya memberi, ada saatnya menerima.
Ada saatnya mencintai, ada saatnya dicintai.
Ada saatnya menabur, ada saatnya menuai.
Ada musim dingin, ada musim panas.
Ada hal-hal jasmani, ada hal-hal rohani.
dan seterusnya…

Semuanya seimbang.

Jika di dalam hidup ini, kita tidak memperhatikan keseimbangan, tetapi kita terlalu terobsesi atau mengejar suatu hal secara berlebihan, maka kita akan mulai menjadikan hidup sebagai suatu beban. Tidak enjoy dalam menjalani hidup. Orang bijak berkata, semua yang berlebihan itu tidak baik. Makan berlebihan, tidur berlebihan, main berlebihan, minum obat berlebihan, olahraga berlebihan, bahkan… (agak berat mengatakannya) beribadah secara berlebihan!!!

Ibadah jika disertai rasa cukup akan memberi keuntungan besar!

– Rasul Paulus

Semua bakat dan berkat yang sudah Tuhan berikan kepada kita, seharusnya tidak ada yang ‘menumpuk’ di dalam hidup kita. Semua itu seharusnya disalurkan kepada orang lain agar mendatangkan manfaat bagi hidup mereka juga.

Anugerah kekayaan dan harta berlimpah yang telah kita terima, seharusnya disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Tidak ada yang ‘terakumulasi’ atau ditimbun. Karena semuanya hanya berasal dari Yang Maha Kuasa dan seharusnya kembali kepada Dia.

Demikian pula kepandaian yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita, seharusnya dibagikan kepada orang-orang yang memerlukan pendidikan. Tidak ada kepandaian yang disimpan untuk diri sendiri.

Tidak ada gunanya mengumpulkan semuanya itu bagi diri sendiri karena saat kita menghadap Sang Khalik, tidak ada satupun dari semuanya itu yang akan kita bawa. Semua akan kita tinggalkan, semua akan kita wariskan. Kita datang ke dunia dengan tidak membawa apa-apa, dan kita juga akan meninggalkan dunia ini tanpa membawa apa-apa.

Jika dalam proses terjadi ketidakseimbangan, misalnya energi panas yang masuk ke dalam sistem terlalu berlebihan, karena tidak ada yang dilepaskan keluar, maka akan terjadi overheating, sehingga mengganggu kelancaran proses. Bahkan, dalam beberapa kasus, peristiwa overheating bisa menggagalkan proses.

Demikian pula dalam hidup. Jika kita merasa bahwa semua kekayaan dan kepandaian yang telah kita terima adalah untuk dinikmati bagi diri sendiri, maka akibatnya adalah kesombongan dan ketamakan yang akan menggerogoti hidup kita. Bahkan jika terus-menerus dibiarkan, semua itu akan menghancurkan hidup kita. Pada akhirnya, tujuan proses tidak tercapai. Produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar, kualitasnya rendah, dan tidak dapat memberikan manfaat bagi orang lain.

During project working at PT Badak NGL, Bontang, East Kalimantan (June - July, 2011)
During project working at PT Badak NGL, Bontang, East Kalimantan, Indonesia (June – July, 2011).

First written on March, 11, 2011 and updated on January, 23, 2013.

This note is dedicated to all our students in Chemical Engineering Department of Parahyangan Catholic University, Bandung, Indonesia.

Advertisement

One thought on “Menemukan Makna Hidup dalam Teknik Kimia (2)

  1. Pingback: Understanding Chemical Engineering for Life | Pearls of Mind

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s