Ada dua keywords yang dapat merepresentasikan ilmu Teknik Kimia secara umum, yaitu proses dan neraca.
Proses yang dimaksud adalah proses perubahan bahan/materi mentah yang tidak/kurang bernilai menjadi bahan/materi yang bernilai lebih tinggi, baik secara kualitas maupun secara ekonomis.
Ternyata, proses kehidupan yang dialami oleh setiap manusia pun memiliki makna yang serupa. Proses menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari. Proses yang bertujuan untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang memiliki kualitas unggul, sebagai ‘produk’ yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
Proses yang dimaksud di dalam ilmu Teknik Kimia secara garis besar dapat disederhanakan menjadi 3 bagian: (1) proses pemilihan bahan baku dan perlakuan awal (pretreatment), (2) reaksi kimia, untuk mengubah bahan baku menjadi produk, (3) proses pemurnian produk utama dari produk samping.

(1) Proses pemilihan bahan baku dan perlakuan awal (pretreatment)
Setiap bahan baku harus dipilih dulu sebelum diproses. Ada bahan baku yang baik (bibit unggul) dan ada bahan baku yang kurang baik. Bahan baku yang dipilih tentu saja adalah bahan baku yang unggul dan memenuhi persyaratan, karena bahan baku yang baik punya potensi untuk menjadi produk yang baik pula. Demikian pula dalam hidup, manusia punya sisi-sisi unggul dan sisi-sisi lemah. Setiap individu punya keunikan dan ke-khas-annya masing-masing. Ada kelebihan dan ada kekurangan. Setiap manusia dianugerahi keunggulan, berupa bakat atau talenta yang berpotensi menjadi semakin besar dan berkembang luar biasa. Akan sangat menguntungkan jika setiap manusia menyadari keunggulan-nya sejak dini, dan berusaha memaksimalkannya sehingga keunggulan itu dapat bermanfaat bagi orang lain.

Setelah bahan baku yang baik dipilih, kemudian mereka diberi perlakuan awal yang sesuai, misalnya: dipanaskan, didinginkan, dipotong-potong, dll. dengan tujuan untuk memberikan warming-up kepada bahan baku sebelum masuk ke proses selanjutnya yang lebih ‘berat’, sehingga memudahkan (mengurangi beban) proses berikutnya. Demikian pula dalam hidup, setelah manusia menyadari setiap potensi dan keunikannya, mereka dapat memperlakukannya sesuai kehendak mereka: apakah mereka mau melatih potensi dan bakat yang mereka miliki, atau membiarkannya dan menyia-nyiakannya begitu saja. Cara mereka memperlakukan potensi dan bakat yang mereka miliki bergantung pada tujuan proses: ingin jadi ‘produk’ apa?
(2) Proses reaksi kimia
Setelah bahan baku diberi perlakuan awal yang sesuai, kemudian mereka mengalami proses berikutnya, yaitu reaksi kimia. Di sini, mereka akan bertemu dengan zat-zat lain yang mungkin asing bagi mereka. Mereka akan dipanaskan atau didinginkan. Reaksi yang mereka alami bisa bersifat menerima kalor atau melepaskan kalor. Di beberapa reaktor, selama reaksi berlangsung, bahan baku akan diaduk-aduk hingga bercampur merata dengan zat-zat lain yang ditambahkan. Proses perubahan (konversi) wujud mulai terjadi di sini. Proses perubahan senyawa mulai terjadi di sini. Proses perubahan nilai mulai terjadi di sini. Dalam beberapa reaksi, ada zat yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi, yaitu katalis. Reaksi dikatakan telah selesai apabila mencapai kesetimbangan.

Demikian pula dalam hidup, manusia akan mengalami banyak ‘reaksi’. Banyak hal asing dan hal-hal tak terduga yang datang dalam hidup mereka yang bisa membuat bahagia, damai, semangat, terharu, dan hal-hal menyenangkan lainnya. Namun, ada juga hal-hal yang bisa membuat sedih, takut, letih, marah, dan hal-hal tidak menyenangkan lainnya. Ada beberapa proses hidup yang sangat nikmat dan indah untuk dijalani. Namun, ada juga proses hidup yang sangat berat dan menakutkan untuk dijalani. Dalam hidup, manusia kadang tertawa, kadang menangis. Kadang memberi, kadang menerima. Kadang mengambil, kadang melepas. Kadang mendapatkan, kadang kehilangan. Kadang dicintai, kadang dibenci. Dan seterusnya. Akan tetapi, pada hakekatnya, semua proses hidup itu memiliki tujuan yang mulia: mengubah manusia dari ‘tidak bernilai’ menjadi ‘lebih bernilai’. Proses hidup terus berlangsung hingga manusia mencapai keadaan ‘setimbang’ (stabil) dan tidak berubah lagi. Kapan? Hanya Dia yang mem-proses manusia-lah yang tahu jawabannya. Satu hal yang menarik, ada beberapa proses dalam kehidupan yang bisa dipercepat melalui ‘katalis’, yaitu doa-doa manusia yang dipanjatkan dengan hati tulus ikhlas yang lahir dari iman yang murni dan dibuktikan dalam tindakan kasih yang nyata.
(3) Proses pemurnian produk
Apabila reaksi telah menghasilkan produk yang diinginkan, maka produk tersebut selanjutnya ditingkatkan nilainya dengan cara ditingkatkan kemurniannya. Artinya, produk tersebut harus dipisahkan dari produk-produk samping lain atau sisa-sisa reaktan yang tidak diinginkan. Semakin tinggi tingkat kemurnian suatu produk, semakin tinggi kualitas produk tersebut, dan tentu saja semakin tinggi nilai ekonomi-nya.

Demikian pula dalam hidup, meskipun telah banyak mengalami ‘reaksi’ dalam kehidupan, manusia perlu sekali lagi dimurnikan. Mereka perlu dimurnikan hati-nya dari segala ‘pengotor-pengotor’ yang tersisa pada saat ‘reaksi’. Mungkin saja ada beberapa orang yang masih sakit hati setelah banyak mengalami kesedihan hidup. Ada juga orang-orang yang masih memiliki ‘sisa-sisa’ kesombongan setelah banyak mengalami kesuksesan hidup. Oleh karena itu, setiap manusia perlu dimurnikan hatinya agar menjadi ‘produk’ yang benar-benar tulus, apa adanya, utuh, dan berintegritas. Dengan demikian, mereka siap untuk menjadi ‘produk’ unggulan dan berkualitas tinggi, yang dapat memberikan manfaat bagi banyak orang, sesuai dengan tujuannya diciptakan dari semula.
to be continued on “Menemukan Makna Hidup dalam Teknik Kimia (2)”
ini yang pernah dijelasin sekilas di kelas resp PD 1 ya ko? haha
Wah masih inget ya… brarti dulu merhatiin… terimakasih regina 🙂
Pingback: Understanding Chemical Engineering for Life | Pearls of Mind