Salah satu anugerah dan kehormatan terbesar yang Tuhan berikan kepada manusia adalah KEBEBASAN UNTUK MEMILIH.
Di dalam kehidupan, ada hal-hal yang bisa DIPILIH dan ada hal-hal yang TIDAK BISA DIPILIH:
Seekor ikan DIPILIH untuk hidup di air. Ia tidak bisa MEMILIH untuk hidup di luar habitatnya.
Burung-burung di udara DIPILIH untuk bisa terbang dan hidup mengarungi langit yang luas. Ia tidak bisa MEMILIH untuk berenang dan hidup mengarungi samudera yang dalam.
Matahari DIPILIH untuk terbit dari timur ke barat. Ia tidak bisa MEMILIH untuk terbit di utara dan terbenam di selatan.
Planet-planet di tata surya DIPILIH untuk berputar mengelilingi matahari. Ia tidak bisa MEMILIH untuk tidak mau mengelilingi matahari karena terlalu panas.
Demikian pula manusia DIPILIH untuk menjadi makhluk yang paling mulia, memiliki akal budi dan hikmat, dan menjadi serupa dengan gambar dan rupa Penciptanya. Ia tidak bisa MEMILIH untuk menjadi makhluk yang tidak berakal budi, hanya memiliki naluri (insting), atau serupa dengan makhluk hidup lainnya (binatang atau tumbuhan).
Anda mungkin DIPILIH untuk memiliki rambut berwarna hitam, lurus, keriting, ikal, mata sipit, kulit putih, kuning, sawo matang, atau kulit gelap… dan Anda tidak bisa MEMILIH untuk menolak semua ciri-ciri fisik tersebut di dalam diri Anda.
Beberapa dari Anda mungkin DIPILIH untuk lahir di Indonesia, di kota Bandung, Jakarta, Palembang, Semarang, dsb. atau bahkan di luar Indonesia… dan Anda tidak bisa MEMILIH untuk menolak tempat kelahiran Anda tersebut.
Yang paling ekstrem, beberapa dari Anda DIPILIH untuk lahir sebagai pria, dan Anda tidak bisa MEMILIH untuk lahir sebagai wanita!
Untuk hal-hal yang TIDAK BISA DIPILIH tersebut, satu hal yang dapat kita lakukan hanyalah mensyukuri pemberian dan PILIHAN Sang Pencipta kita… akan percuma dan usaha menjaring angin saja jika kita berusaha sekuat tenaga untuk menolak atau bahkan mengubah PILIHAN-Nya.
Dan salah satu wujud ucapan syukur kita adalah dengan berhati-hati dan bertanggungjawab dengan SETIAP PILIHAN YANG BISA KITA BUAT!
Manusia diberi kebebasan untuk MEMILIH kebenaran atau kejahatan, untuk MEMILIH menyembah Allah atau setan, untuk MEMILIH hidup menuruti kehendak Tuhan atau hidup menuruti keinginan duniawi…
Saat menghadapi masalah, kita bisa MEMILIH untuk terpuruk, atau bangkit dan menjadikan masalah itu pemacu semangat kita…
Saat segala harapan kita tidak kunjung terwujud, kita bisa MEMILIH untuk berhenti berharap atau terus berharap meskipun rasanya seperti suatu kebodohan di mata orang lain…
Selagi masih muda, kita bisa MEMILIH untuk menghabiskan waktu kita dengan kesenangan-kesenangan hidup yang semu atau memaksimalkan waktu untuk menggali potensi-potensi kita…
Terhadap uang dan kekayaan, kita bisa MEMILIH untuk membelanjakannya demi kesenangan diri sendiri saat ini atau dengan bijak mengelolanya untuk hal-hal yang bermanfaat di masa depan…
dan seterusnya…
“Bersyukurlah untuk HAL-HAL YANG TIDAK BISA KITA PILIH dalam hidup ini dengan cara berhati-hati dan bertanggungjawab mengelola HAL-HAL YANG BISA KITA PILIH!”
Pertanyaannya:
“Sebagai umat yang DIPILIH Pencipta sebagai makhluk yang paling mulia, unik, dan berharga di mataNya, bagaimana manusia bisa menunjukkan tanggungjawab mereka terhadap PILIHAN yang mereka buat sebagai bukti bahwa Sang Pencipta tidak salah MEMILIH mereka?”
First written in November, 26, 2009 in Bandung, West Java, Indonesia.